Komentar
Surabaya, JejeNews.co.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) se-Jawa Timur masa bakti 2025–2030 resmi dilantik oleh Ketua HKTI Jawa Timur, H. M. Arum Sabil, S.P., S.H. Kamis (24/07).
Acara pelantikan digelar di lapangan Kantor Gubernur Jawa Timur dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda Jatim, serta seluruh pengurus HKTI dari kabupaten/kota se-Jawa Timur, termasuk pengurus HKTI Kota Surabaya.
Momen pelantikan ini juga bertepatan dengan kegiatan penanaman Indigofera secara serentak di lokasi terbanyak yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), menandai komitmen HKTI terhadap inovasi dan kelestarian lingkungan.
Ketua HKTI Kota Surabaya, Anna Luthfie, menyampaikan kepada awak media bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Kerja untuk merumuskan program strategis lima tahun ke depan.
"Kami akan fokus pada pengembangan Urban Farming dengan konsep Integrated Farming atau Pertanian Terpadu," ujarnya.
Ia juga mengatakan Integrated Farming menggabungkan enam sub sektor pertanian dalam satu kawasan, yakni tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
Menurut Anna, keterbatasan lahan di Surabaya bukan menjadi penghalang. HKTI Surabaya bertekad untuk mengoptimalkan pemanfaatan setiap lahan, sekecil apa pun.
"Rumusnya, tidak boleh ada lokasi atau lahan yang mangkrak di Surabaya," tegasnya.
Lebih lanjut, HKTI Surabaya juga akan memberi perhatian serius pada sektor hilir atau hilirisasi, termasuk pasar, pasca panen, dan produk turunan dari hasil pertanian yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong kemandirian pangan kota serta menciptakan ekosistem pertanian modern yang berkelanjutan di tengah perkotaan. (So)