Denpasar, JejeNews.co.id – Dalam upaya meningkatkan keandalan kelistrikan di Pulau Bali, PT PLN (Persero) melalui unitnya PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), serta PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) melakukan audiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H. pada Senin (05/5).
Dalam Audiensi ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, Nusirwan Sahrul, S.H., M.H, Koordinator, Ulil Azmi, S.H., M.H., jajarn Kepala Seksi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejati Bali, General Manager PT PLN (Persero) UIP JBTB I Njoman Surjana D, General Manager PT PLN (Persero) UIT JBM, Handy Wihartady.
Kunjungan ini bertujuan dalam rangka untuk peningkatan sinergisitas dengan stakeholder dan memberikan pembahasan terkait pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang berada di Provinsi Bali yang meliputi pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dalam rangka peningkatan keadalan kelistrikan.
Ditemui dalam audiensi, General Manager PLN UIP JBTB, I Njoman Surjana D. mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Bali dan tim yang telah memberikan dukungan penuh dan andil dalam penyelesaian proyek ketenagalistrikan di Provinsi Bali.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya kami sampaikan kepada Kejaksaan Tinggi Bali alam memastikan kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Kami harapkan dukungan dan sinergi antara PT PLN (Persero) UIP JBTB dan Kejaksaan Tinggi Bali yang telah berjalan dengan baik ini terus berlanjut untuk mendampingi dan memastikan setiap langkah pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Bali ini berjalan sesuai dengan peraturan – peraturan yang berlaku”, ujar I Njoman Surjana D.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H menyambut hangat kunjungan ini dan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan pembangunan Proyek Strategis Nasional pada bidang infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Bali.
Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kepatuhan hukum dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan secara aman dan transparan, mencegah terjadinya potensi permasalahan hukum sejak dini, dan mendukung pengembangan energi yang andal dan berkelanjutan bagi masyarakat Bali.
“Pada kesempatan yang bahagia ini, kami memohon dukungan pendampingan kepada Kejaksaan Tinggi Bali pada waktu dekat ini kami akan melaksanakan pembangunan SUTET 500 kV Gilimanuk – Antosari dan GISTET 500 kV Antosari agar pembangunan ini akan berjalan lancar tidak terkendala dan nantinya dampak kemajuan listrik di Pulau Bali ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat” tambah I Njoman.
“Kami akan mendukung PT PLN (Persero) dalam pelaksanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan SUTET 500 kV Gilimanuk – Antosari dan GISTET 500 kV Antosari karena merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan sangat dibutuhkan untuk keandalan sistem kelistrikan yang berada di Bali, agar masyarakat Bali dapat merasakan kelistrikan yang baik” ujar Ketut Sumedana.
Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang akan dilakukan oleh PT PLN (Persero) dalam pelaksanaannya akan menghadapi berbagai tantangan. Dengan semangat dan sinergisitas ini, PT PLN (Persero) terus berupaya menerangi negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang aman, andal, berkualitas, dan transparan.
Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang akan dilakukan oleh PT PLN (Persero) UIP JBTB salah satu Java Bali Connection melalui transmisi SUTET 500 kV Gilimanuk – Antosari. Dengan seiring pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Pulau Bali yang signifikan meningkat, pembangunan ini sangat dibutuhkan dalam sistem ketenagalistrikan di Pulau Bali. Pembangunan SUTET 500 kV Gilimanuk – Antosari yang termasuk dalam rangkaian Pembangunan Java Bali Connection 500 kV. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Gilimanuk – Antosari serta Gardu Induk Switchyard Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Antosari merupakan tonggak penting dalam penguatan infrastruktur kelistrikan Pulau Bali. Infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan keandalan pasokan listrik, tetapi juga memungkinkan integrasi energi dari berbagai sumber pembangkit dalam bauran energi nasional yang didalamnya tidak hanya bersumber dari fosil (Batubara) ada bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu panas bumi dan tenaga surya ke sistem kelistrikan Bali. SUTET 500 kV JBC ini menjadi jalur transmisi utama yang menyalurkan pasokan listrik dari berbagai sumber energi di Pulau Jawa bagian timur ke Pulau Bali, termasuk dari PLTU Paiton (berbasis batu bara) – sebagai salah satu kontributor utama pasokan energi dengan kapasitas 4600 MW, PLTP Ijen (energi panas bumi) dengan kapasitas 110 MW dimana saat ini sudah beroperasi 35 MW dan PLTS Kalipuro (energi surya) yang akan beroperasi pada tahun 2027 dengan kapasitas 100 MWp dimana PLTP Ijen dan PLTS Kalipuro dua pembangkit tersebut bagian dari komitmen pengembangan energi baru terbarukan (EBT), bauran energi ini yang nantinya disalurkan melalui SUTET 500 kV JBC ke Bali dan siap untuk mendukung program "Bali Clean And Green"
Dengan infrastruktur ini, listrik dari berbagai sumber dalam bauran energi nasional kini dapat disalurkan secara andal dan efisien ke sistem kelistrikan Bali. Melalui interkoneksi sistem Jawa–Bali, SUTET 500 kV ini berfungsi sebagai jalur utama transmisi listrik dari Pulau Jawa ke Bali, di mana sebagian besar listrik dihasilkan dari beragam sumber energi, termasuk batu bara, gas alam, panas bumi, energi surya, dan hidro. Dengan demikian, sistem transmisi ini turut menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dan peningkatan kontribusi energi baru terbarukan (EBT) di kawasan timur Indonesia.
Pengoperasian GISTET Antosari juga memperkuat fleksibilitas dan kestabilan sistem, memungkinkan distribusi daya yang lebih efisien sekaligus membuka peluang integrasi pembangkit EBT lokal di Bali pada masa mendatang.
.
“Pembangunan Java Bali Connection 500 kV penting dilakukan demi andalnya listrik untuk masyarakat luas. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dari semua elemen agar pelaksanaan nantinya dapat berjalan tepat waktu sehingga nanti dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas,” ujar I Njoman .
PT PLN (Persero) UIP JBTB memohon dukungan pendampingan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan agar pelaksanaan pembangunan ini berjalan lancar dan aman serta berjalan sesuai dengan peraturan – peraturan yang berlaku, dikarenakan pembangunan ini sangat diperlukan untuk ketenagalistrikan Pulau Bali yang handal. Diharapkan kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Bali. (red)