Disdik Jatim Larang Wisuda Mewah, SMAN 1 Besuk Pesta Kelulusan Berbayar Rp 250.000.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Disdik Jatim Larang Wisuda Mewah, SMAN 1 Besuk Pesta Kelulusan Berbayar Rp 250.000.

Red.Jeje News

 

Dokumentasi saat SMAN 1 Besuk acara pesta kelulusan berlangsung. (Ri/Red)


Jejenews.co.id, Probolinggo - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Besuk, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, adakan pesta kelulusan pada Senin (05/05/2025) dilingkungan sekolahnya dengan pungutan biaya sebesar Rp 250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu rupiah) per murid.


Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M., Kepala Dinas Pendidikan Jatim, menyampaikan melalui Surat Edarannya bernomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang ditandatangani sejak 6 Maret 2025. Dimana kegiatan kelulusan siswa hanya diperbolehkan bersifat sederhana, tidak membebani walimurid.


Ironisnya dari beberapa walimurid, salah satunya yang enggan disebutkan namanya menuturkan, pihaknya tidak keberatan adanya acara kelulusan. Namun bentuk penarikan iurannya yang begitu besar dan serasa berat dirasakannya, apalagi tanpa adanya rapat walimurid terlebih dahulu.


"Saonggunah bedeh acara ingak jieh tak rapah (sesungguhnya ada acara itu tidak apa-apa), keng jek rang larang iurnah (tapi jangan mahal-mahal iurannya). Dimmah poleh se gebei ngakan ben arennah sossa, klakoan seret (Manalagi yang buat makan tiap hari susah, kerjaan sulit)", tutur NN dengan logat maduranya, pada Minggu (27/4).


Bileh se rapat walimurid (kapan rapat walimurid)....Pesse 250 jieh yeh tak sekunik (uang 250 itu tidak sedikit), posang kiah se nyariah (bingung juga mau nyari), apapole koduh lunas akhir bulen riyah (apalagi harus lunas bulan ini), "imbuhnya kepada awak media".


Lanjut tim media mengkonfirmasi pihak sekolah yang menandatangani kwitansi pembayaran iuran murid sebesar Rp 250.000 itu bernama Nita Nur Aini melalui sosmed pribadinya. Dirinya dihubungi berkali-kali tidak diangkat, selang kemudian menjawab via pesan dengan memberikan nomor seluler lain begitu saja.


Tak lama tim mencoba menghubungi nomor seluler tadi, ternyata salah satu murid bernama Rani yang mengaku sebagai panitia penanggungjawab. Pihaknya membenarkan adanya tarikan Rp 250.000,- itu dan tidak membenarkan adanya keberatan dari para walimurid.


"emang kak, penarikan 250K itu betul 

dan yang waktu masih belum ada SURAT EDARAN DARI JATIM jadi kwitansi itu yang lama. Semua sudah disepakati saat rapat dan tidak ada yang keberatan", tandas Rani, Kamis (1/5).




Masih dalam chat pesan berlangsung, Rani lanjut memberikan nomor seluler lain juga bernama kontak tersimpan Pak Yon, meminta tim media menghubungi. Keterangan kepada tim media, pihaknya enggan sebut namanya dan mengajak ketemu serta menyampaikan kalau pihaknya sebagai guru benar-benar bekerja.


"Biar clear.....InsyAlloh sy gurunya bener2 kerja Krn Alloh jd riiil Skali,ap LG siswanya byk anak yatimx", ucap kontak bernama Yon, saat dikonfirmasi melalui chat sosmednya, Jumat (2/5).


Walau ada walimurid yang keberatan, SMAN 1 Besuk, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo bersama panitia kegiatan tetap melanjutkan pesta Kelulusan dengan mengundang walimurid dan beberapa pihak lainnya pada hari H berlangsung.


Di waktu yang berbeda, tim menemui Kepala Sekolah SMAN 1 Besuk, Bapak Erlan menyampaikan, pihaknya tidak tahu menahu. Karena kegiatan pesta kelulusan itu yang mengadakan, serta yang mempersiapkan semuanya adalah panitia.


"Kami tidak tahu menahu perihal kegiatan itu, karena yang mengadakan panitia. Malah sebelumnya mau di adakan di luar sekolah, tidak saya perbolehkan", ujar Erlan saat ditemui dalam ruangannya.


(Ri/Red)