Dinas Pendidikan Jatim, Copot Kepsek Nekat Gelar Wisuda/Purnawiyata Mewah.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Dinas Pendidikan Jatim, Copot Kepsek Nekat Gelar Wisuda/Purnawiyata Mewah.

Red.Jeje News

 

Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, saat memberikan sambutan. (Ri/Red)


Jejenews.co.id, Malang - Dinas Pendidikan Jawa Timur berikan peringatan keras kepada seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) SMA/SMK negeri dan sederajat diwilayahnya, untuk tidak mengadakan acara wisuda/purnawiyata yang berlebihan dan memberatkan ekonomi masyarakat.


Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M., selaku Kepala Dinas Pendidikan Jatim, berikan instruksi tegas dalam Surat Edaran (SE) bernomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang ditandatangani sejak 6 Maret 2025. Tentang kegiatan kelulusan siswa dalam regulasi tersebut, pelaksanaanya hanya diperbolehkan sederhana dan berada di area sekolah.


Acara pelepasan siswa tersebut, pihak sekolah juga dilarang mengadakan pungutan biaya dalam bentuk apapun yang memberatkan ekonomi para walimurid. Serta juga dilarang memaksa siswa untuk mengenakan pakaian seragam khusus seperti jas atau kebaya maupun pakaian mewah lainnya.


Aries juga menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak akan tinggal diam saat mendapati pihak sekolah yang langgar ketentuan ini dan tetap nekat mengadakan acara wisuda dengan alasan apapun.


“Mengenai wisuda kelulusan sekolah SMA/SMK dan sederajatnya, sudah jelas saya instruksikan untuk ditiadakan. Jika ada kepala sekolah yang melanggar, konsekuensinya akan saya ganti,” tegas Aries saat melakukan kunjungan kerja di Singosari, kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025).


Menurut Aries, tradisi wisuda tersebut lebih melekat pada jenjang tingkat pendidikan tinggi atau universitas, bukan menjdi tradisi formal di tingkat SMA/SMK maupun sederajatnya.


Aries menyarankan agar pihak sekolah dalam merayakan kelulusan untuk dikemas lebih sederhana, kreatif, dan tidak memberatkan finansial para orang tua siswa.


“Perayaan kelulusan harus dikemas lebih sederhana dan tidak membebani para orang tua murid, sudah banyak kok sekolah yang menerapkan ini. Di Malang misalnya, ada pihak sekolah yang menggunakan model drive thru, dimana ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL) diserahkan kepada siswa secara langsung dan pulang setelahnya” pungkasnya. (Ri/Red)