Jejenews.co.id Malang, Selasa 05 Juli 2022 - Masih ingatkan akan Frontal Jatim yang merupakan salah satu wadah untuk para ojek online (ojol) Indonesia khususnya wilayah Jawa Timur, mereka yang juga selama ini selalu berada di garis depan terkait memperjuangkan hak-hak para mitranya aplikator selama ini jikalau para mitra tersebut merasa di rugikan.
Kali ini Frontal Jatim akan kembali turun bersama massanya yang bertujuan akan mempertanyakan keseriusan pemerintah terkait permasalahan Driver Online yang sudah di sepakati kemarin sebelumnya, yang mana dari BPTD, Kominfo dan KPPU dalam hal ini sudah dianggap melakukan pembiaran terhadap perusahaan transportasi darat berbasis aplikasi online dengan melakukan kembali penurunan tarif terus menerus dan yang sangat merugikan para mitranya.
Penurunan kembali akan tarif layanan tersebut mereka lakukan dan terjadi di akhir2 Juni 2022 lalu, dimana aplikasi pengantaran makanan atau pengantaran food berjaket orange di Jawa Timur sudah melakukan penurunan harga yang awal Rp8.000 menjadii kisaran Rp 6.400.
Hal ini menjadi ranah Kominfo untuk pengantaran makanan dan barang melalui Peraturan Menteri KOMINFO yang dianggap sudah kadaluarsa dan tidak relevan lagi, sehingga mereka di rasa seenaknya kembali mengatur atau mengeluarkan tarif yang menyebabkan kerugian khususnya terhadap para mitra drivernya.
Peraturan Menteri KOMINFO nomor: 1/per/M KOMINFO/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial dianggap sudah tidak lagi relevan untuk dipraktekkan saat ini, dan mengingat pengantaran melalui aplikasi muncul pada era 2014 yang lalu.
Presidium Frontal Jatim Tito Achmad menyayangkan akan kelemahan ini dan dipakai celah oleh aplikasi untuk membuat harga dan aturan sendiri tanpa memikirkan pihak lain atau sepihak, dan keluhan atau aspirasi driver online sudah di rasa tidak diindahkan oleh para stakeholder yang terkait dalam hal ini.
" Kami Frontal Jatim bersama-sama dengan rekan-rekan akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar dalam janji akan kesepakatan bersama yang sudah di sampaikan kepada kami ", tegasnya Bang Tito sapaan akrabnya.
Salah satu team inti Frontal frontal jatim Puji waluyo menitipkan pesan kepada Dirjenhubdat yang baru dilantik Bapak Irjen Pol. Hendro Sugianto, agar implementasi PM 12, KP 348 dan PM 118 segera ditindaklanjuti dengan mengirimkan delegasi kedaerah untuk merumuskan formula terkait besaran harga, sesuai hasil kesepakatan di Jakarta pada April 2022 lalu.
Dan meminta agar Kominfo untuk segera merevisi PM nomor 1 tahun 2012 yang sudah tidak relevan untuk diterapkan lagi, serta harus berfikir secara berimbang tanpa ada pihak-pihak lain yang di rugikan dalam hal ini.
Alasan-alasan akan strategi pemasaran dan merekrut pangsa dengan harus mengorbankan para mitranya bukan hal yang tepat, akan tetapi dapat menyebabkan persaingan pasar yang tidak sehat serta bisa mempengaruhi perusahaan-perusahan yang berbasis sama dan melakukan hal yang tidak sehat pula.
Jika melihat para driver online hingga malam masih mencari order dan tak jarang pula dari mereka mengalami laka, itu karena memang tuntutan kebutuhan yang semakin naik sedangkan harga tarif terus turun dan target pendapatan order dari aplikasi semakin naik. Hingga para driver harus bekerja keras hingga malam.
" Belum tupo (tutup poin) mas, sekalian nunggu order ", ujar cak gojlen yang sapaan akrab dari salah seorang ojek online saat ditemui dan ditanya mengapa belum pulang hingga hampir tengah malam karena " Sepi dan harga turun " tidak bisa mencapai target untuk hasil di bawa pulang buat keluarga di rumah, katanya lebih lanjut.
(Andre/Red/Jejenews)